Ir.Gustav Pandjaitan
Ir.S.M.Tampubolon
Ir.Pieter Simanjuntak
DR.Ir.Has.Tampubolon
Drs.Bonaparte Siahaan
Drs.M.Odjak Siagian MPHIL
Bistok M.Hutapea
USM.Tampubolon
Ir.Timbul Tampubolon
PENASEHAT
DR. Drs. Cosmas Batubara (Ketua)
Ir. Gustav Panjaitan (Anggota)
DR. Ir. Has.Tampubolon (Anggota)
Bas Tobing, SH (Anggota)
DR.Ir.Bisuk Siahaan (Anggota)
USM. Tampubolon (Anggota)
Prof. Dr. Payaman Simanjuntak (Anggota)
Dr. Jansen Sinamo (Anggota)
Ir. Mangatur Pardede (Anggota)
DR. Lintong Siahaan, SH,MH (Anggota)
Ketua Umum:
Ir.S.M.Tampubolon
Sekjen:
Ir.Pieter Simanjuntak
Ir.Pieter Simanjuntak
Wakil Sek:
Brigjen(Purn) Bistok M Hutapea
Bendahara:
Drs.Bonaparte Siahaan
MISI:
1.Mendorong Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM yang santun dan
berilmu Tinggi.
2.Mendorong Peningkatan Kemakmuran Bona Pasogit.
3.Mendorong Perhatian Anak Rantau Cinta dan Rindu Bona Pasogit.
4.Mendorong Peran Anak Rantau Peduli dan Berperan serta Membangun Bona
Pasogit
berilmu Tinggi.
2.Mendorong Peningkatan Kemakmuran Bona Pasogit.
3.Mendorong Perhatian Anak Rantau Cinta dan Rindu Bona Pasogit.
4.Mendorong Peran Anak Rantau Peduli dan Berperan serta Membangun Bona
Pasogit
PERLU UNDANG-UNDANG MENGENAI OTORITA DANAU TOBA
UNTUK MELESTARIKANNYA
Mencermati kondisi Danau Toba yang akhir-akhir ini sudah semakin terancam kelestariannya akibat berbagai kerusakan lingkungan dan pencemaran karena perbuatan masyarakat sekitar,yang bahkan lebih tragis justru karena ulah dari mereka mereka yang berasal dari luar kawasan danau,sudah sangat mendesak mengambil langkah langkah penyelamatannya kalau kita tidak menginginkan Danau Toba pada suatu saat,yang tidak lama lagi hanya tinggal nama saja.
Danau Toba yang terjadi pada 74.000 tahun lalu,merupakan salah satu danau di dunia yang memiliki beberapa keunggulan dan keunikan sekaligus,diantaraya;danau kedua terluas di dunia 1.100 km2,berada pada ketinggian 903 meter diatas pemukaan laut, salah satu danau yang terdalam di dunia yaitu 503 meter,serta memiliki pulau di dalam pulau yaitu Pulau Samosir dan Sibandang,bahkan ada danau dalam danau yaitu Tao(mini) Sidihoni di Pulau Samosir.
Danau Toba merupakan kebanggaan spritual untuk memberikan inspirasi dan semangat juang(hidup) bagi seluruh etnis Batak dan masyarakat sekitarnya yang pada umumnya dimanivestasikan/diungkapkan melalui berbagai syair lagu dan puisi,perumpamaan/umpama mengenai Danau Toba yang mampu menyentuh lubuk hati yang paling dalam bagi mereka yang tinggal di sekitar danau(Bona Ni Pasogit) apalagi bagi mereka yang jauh di perantuauan sehingga meninggalkan kesan untuk suatu saat ingin kembali/mengunjungi atau sekaligus tinggal di sekitar danau.Bahkan banyak wisatawan asing yang sangat terkesan atas keindahan alamnya, kesejukan,dan kebersihan udaranya,serta keunikan budaya masyarakat sekitar danau,sehingga banyak diantara mereka betah tinggal di Pulau Samosir sampai berbulan bulan.Hal yang sangat mencolok mengenai perubahan yang terjadi,kalau pada 15 tahun lalu orang masih banyak orang berenang dan main ski di seluruh danau,maka sekarang ini hal itu sudah sangat langka.
Danau Toba adalah daerah tujuan wisata ketiga di Indonesia setelah Bali dan Borobudur di Jawa Tengah. WWF sendiri,pernah menyatakan bahwa mereka tidak keberatan menempatkannya menjadi salah satu warisan alam dunia kalau kita siap dan bersedia mengikuti aturan yang mereka buat untuk melestarikan Danau Toba.Kalau pernyataan sebagai warisan dunia ini terwujud hal ini berarti, dunia Internasional sekaligus ikut membantu dalam bentuk dana dan upaya untuk penataan,pelestarian dan pengawasan kawasan danau dan masyarakat sekitar.
Bagi rakyat sekitar keberadaan Danau Toba seharusnya dapat menjadi sumber penghidupan sepanjang masa kalau kelestariannya dapat dipertahankan,melalui pariwisata,suplai sumber air bersih dan enersi sumber daya air.Memang sudah menjadi kenyataan sementara ini melalui bisnis keramba dapat memberikan keuntungan sesaat untuk menghidupi sekelompok kecil masyarakat sekitar,namun untuk jangka panjang dapat dipastikan keuntungan yang didapat tidak sebanding dengan kerusakan lingkungan yang terjadi sehingga suatu saat kemusnahan danau tidak dapat dihindarkan.Terkadang memang sulit memberikan jawaban kepada masyarakat sekitar ketika mempertanyakan siapa yang mau memikirkan keabadian danau ketika sekarang saja susah hidup?Namun kita yakin masyarakat sekitar dengan pendekatan keluarga mereka diperantauan,Pemerintah,dan berbagai lembaga swadaya masyarakat pencinta Danau Toba,akan mau mendengarkan dan mendukung keinginan kita untuk melestarikan Danau Toba demi kepentingan anak cucunya atau keturunannya sepanjang generasi serta untuk kepentingan Bangsa,Negara,dan dunia.Apalagi para komponis dan pengarang sudah menciptakan sejumlah syair lagu,sajak,dan atau cara lain yang menggambarkan keindahan danau,memuji dan membanggakannya baik bagi mereka yang masih bermukim di sekitar danau maupun sanak keluarga di perantauan.Kita yakin bahwa masyarakat sekitar masih memegang teguh paham kearifan lokal bilamana mereka kita dekati dan ingatkan.
Kalau kami memaparkan kerusakan Danau Toba sepintas kilas akibat ulah dari masyarakat,tetapi justru yang lebih tragis adalah kerusakan danau akibat ulah dari Pemerintah sendiri dan pengusaha yang tidak bertanggung jawab.Sangat memprihatin kan ketika menyaksikan Danau Toba dijadikan menjadi sumber bahan baku untuk industri perikanan diluar kawasan,ketika Dinas Perikanan Sumatera Utara memberikan izin pemasangan ribuan keramba ikan nila di Danau Toba.Danau Toba merupakan satu satunya danau di dunia yang dijadikan menjadi tempat pembudi dayaan ikan untuk pemasok ikan untuk industri diluar kawasan.Kalaupun masyarakat sekitar memasang keramba guna memenuhi penghidupan sehari hari dengan memiliki satu atau dua keramba mungkin masih dapat dipahami.Namun kita tidak dapat membayangkan bagaimana pengusaha besar justru menjadi kontirbutor terbesar untuk merusak lingkungan Danau Toba dengan memasang ribuan keramba yang mengakibatkan ribuan ton limbah residu pakan dan lain lain setiap hari,dan mengakibatkan pencemaran yang luar biasa(Sebenarnya pencemaran danau oleh masyarakat sekitar walaupun tidak dapat diabaikan,namun adalah sangat kecil dibandingkan dengan pencemaran yang terjadi akibat keramba industri).
Kita juga menyesalkan sikap Pemda setempat yang membiarkan bahkan mengijinkan ketika bagian pinggiran danau diurug untuk kepentingan memperluas daratan(Kasus yang pernah terjadi di Lumban Silintong Balige,mungkin juga ditempat lain sekitar danau).Pemda yang seharusnya mengamankan Perda(Perda Sumut No.1 Tahun 1990 tidak boleh membangun pada batas s/d 100 M untuk pantai landai dan s/d 50 M untuk pantai curam,dari bibir pantai danau Toba),justru memelopori untuk melanggarnya.Untung masyarakat sekitar kurang paham sehingga tidak mempratunkannya.Kondisi seperti ini dapat terjadi karena satu daerah tanpa memikirkan kepentingan yang lebih besar merasa berhak berbuat apapun atas luas dan wilayah tertentu di danau yang dianggap sebagai milik daerahnya.Hal tersebut dapat terjadi karena pada peta Wilayah Kabupaten setiap Pemda Kawasan Danau Toba tercatat luas danau yang menjadi bagianya dari wilayahnya atas,sekian ha atau sekian km2.Kalau semua Pemda yang terdiri dari 7 Kabupaten sekitar danau berbuat hal yang sama kita yakin tidak akan terlalu lama untuk menghilangkan Danau Toba dari peta bumi.(Kita mencatat sejumlah danau yang mungkin tidak lama lagi akan hilang dari peta karena percepatan kerusakan yang luar biasa,seperti;Danau Tondano di Sulawesi Utara,Danau Limboto di Gorontalo,Danau Taliwang di Lombok,dan Waduk Gajah Mungkur di Jawa Tengah.Masih banyak lagi danau2 di Tanah Air yang mengalami degradasi yang luar biasa).
Dengan pemaparan atas berbagai hal tersebut kita harus bertekat bahwa Danau Toba yang merupakan warisan/kebanggaan masyarakat Batak /Bangsa Indonesia dan dunia harus dilestarikan/diabadikan untuk selama lamanya.Danau Toba diprioritaskan untuk tujuan pariwisata.Danau Toba sebagai lokasi pembudidayaan ikan hanya sebatas memenuhi kehidupan masyarakat sekitar dengan jumlah unit usaha yang terbatas.
Budidaya ikan keramba untuk tujuan memasok bahan baku industri harus segera dihentikan,karena telah menimbulkan residu pakan yang berlebihan yang mengakibatkan air danau keruh,kotor,dan tercemar dan berpotensi mengakibatkan penyakit kulit,sedimemtasi dan mendorong pertumbuhan eceng gondok yang luar biasa. Danau Toba tidak boleh menjadi tempat pembuangan limbah peternakan babi.Masyarakat sekitar diminta untuk tidak membuang limbah rumah tangga,maupun limbah usaha langsung ke danau.
Setelah mencermati hal-hal yang dipaparkan sebelumnya,kita menyimpulkan sudah sangat perlu dan segera membuat payung hukum yang bersifat nasional dalam bentuk undang undang yang mungkin dapat disebut Undang-undang tentang Otorita Danau Toba guna pengaturan pelestariannya dan penataan lingkungannya.Peraturan Perundangan dalam bentuk Undang-undang diperlukan,karena cakupan wilayah yang meliputi tujuh Kabupaten,apalagi kemungkinan terbentuknya Provinsi Tapanuli yang berarti Danau Toba boleh jadi berada dalam dua provinsi.Otorita memiliki kompetensi mengatur mengenai eksploitasi dan pelestarian.Mereka menetapkan kawasan mana dan jumlah berapa dan keramba ikan apa yang boleh dan tidak boleh diadakan.Otorita menetapkan maksimum air yang boleh dikeluarkan dari danau untuk kepentingan sumber enersi.Otorita menetapkan industri apa yang boleh dan tidak boleh dibangun sekitar radius tertentu dari danau.Otorita mengatur bangunan pisik yang boleh dan tidak boleh dibangun sekitar danau.Otorita membuat aturan yang melarang mengurug danau.Otorita mengatur pembagian penerimaan secara proporsional untuk kabupaten2 yang ada sekitar danau.Kabupaten tidak boleh mengklaim luas danau yang dimilikinya.Badan Otorita bertanggung jawab langsung kepada Presiden atau Kementerian Parawisata.
Sementara itu sambil menunggu kemungkinannya Kawasan Danau Toba menjadi Warisan Dunia,pada tataran nasional Pemerintah perlu menetapkan Danau Toba bersama situs lainnya sebagai Warisan (Cagar Alam Nasional).Hal ini penting guna penangan yang lebih konprehensip Danau Toba seperti sejumlah Taman Nasional lainnya.
Dalam pada itu kita menghargai perhatian Mantan Presiden Megawati(Maret 2002) yang menunjukkan tekad bangsa ini untuk melestarikan Danau Toba dengan menyerahkan secara simbolis sejumlah bibit pohon kepada enam Bupati sebagai perlambang dimulainya penghijauan sekitar Danau Toba.Kita juga menghargai sikap para bupati yang menanda tangani kesepakatan dihadapan Mantan Presiden Megawati (tahun 2004) untuk melestarikan Danau Toba.Demikian juga Deklarasi Kesepakatan Pelestarian Danau Toba oleh para bupati sekitar danau pada tahun 2005 patut kita dukung.Demikian juga Gerakan Aku Cinta Danau Toba yang dinyatakan oleh Bupati Tobasa 28 Mei 2008.Kita sambut pernyataan Presiden SBY yang dengan tegas menyatakan bahwa KJA tidak boleh beropoperasi lagi di Danau Toba sesuai penjelasan Kadis Perikanan dan Kelautan Sumut 23/07/2008,ketika Pres.SBY berkunjung ke Prapat 20/07/2008.Kita berharap agar semua kesepakatan tersebut dapat di ujud nyatakan.
Akhirnya kami dari Forum Pedulu Bona Pasogit mengajak bekerja sama dengan berbagai organisasi pemerhati pelestari Danau Toba yang sudah ada dalam catatan kami diantaranya,Badan Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Kawasan Danau Toba(BP-BKPEKDT),Yayasan Perhimpunan Pencinta Danau Toba(YPPDT),Yayasan Pencinta Pelestarian Danau Toba,Forum Peduli Rakyat dan Ekosistem Danau Toba,Peduli Danau Toba,dan Wahana Lingkungan Hidup Sumatera Utara,dan seluruh keluarga besar masyarakat Bona Pasogit untuk secara bersama sama bertekad memperjuangkan pelestarian Dana Toba demi Danau Toba Yang Indah,Bersih,Sehat,dan Abadi.
Bacaan:
1.Bisuk Siahaan
2.Kamto Purnomo, Loka Riset Pemacuan Stok Ikan Jatiluhur,Beberapa Aspek Biolimnologi, Danau Toba, Sumatera Utara
3. Prof.Ternale Alexander Barus, Keaneka Ragaman Hayati Ekosistem, Danau Toba dan Upaya Pelestariannya. Pengukuhan Guru Besar, 3 Februari 2007
4.Viziers,Save Lake Toba,View Full Version Oktober 2007
5.Julia Hendrika Bulo,Reporter,Ragam Keramba Apung Danau Toba,Indosiar Visual Mandiri Tbk 2009
6.Catatan erjalanan Rahael Sibayak,Jejak Putri Sibayak,Danau Toba Berpotensi WC raksasa 2008
7.Website Benediktus Sihotang, Metamorphosis 2009, Potensi Pencemaran dan Kerusakan Kawasan Danau Toba di Kec. Silahi Sabungan
8.Bisnis Indonesia On line 23/01/2009, Menyejahterakan Masyarakat Dengan Danau Toba. Gub. Sumut Danau Toba Strategis Untuk Tujuan Wisata. Toba Anugrah Tuhan
9.Nila merah semakin bergairah dan ikan mas. Dwipuenama.blogspot.com, 29/01/2009
10.Budidaya Periknan Danau Toba kembali marak, Superkoran, apakabar, forum 15/02/2006
MENGENAL FORUM PEDULI BONA PASOGIT (FPBP) JAKARTA
1. DASAR PENDIRIAN
Didirikan Berdasarkan Akte Notaris Dradjat Darmadji,SH, Tanggal 11 Mei 2009.
2. ALAMAT
Jln. Tanah Abang II No.41D, Jakarta, Telp.021-3515626, Fax.021-3810250
Web : http://www.bona-pasogit.blogspot.com.
3. CAKUPAN WILAYAH YANG DIMAKSUD
Terutama Wilayah Sekitar Danau Toba yang mencakup 7(tujuh) Kabupaten yaitu : Kab. Tapanuli Utara, Kab. Simelungun, Kab. Karo, Kab. Dairi, Kab. Toba Samosir, Kab. Samosir, dan Kab. Humbang Hasundutan.
4. VISI
Bona Pasogit Yang Beriman, Berbudaya, Berkualitas, dan Maju.
5. MISI
- Mendorong Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Bona Pasogit Yang Santun dan Berilmu Tinggi.
- Mendorong Memakmurkan Bona Pasogit.
- Mendorong Perhatian Anak Rantau Cinta dan Rindu Bona Pasogit.
- Mendorong Peran Anak Rantau Peduli dan Berperan Serta Membangun Bona Pasogit.
6. KEPENGURUSAN :
PENASEHAT
DR. Drs. Cosmas Batubara (Ketua)
Ir. Gustav Panjaitan (Anggota)
DR. Ir. Has.Tampubolon (Anggota)
Bas Tobing, SH (Anggota)
DR.Ir.Bisuk Siahaan (Anggota)
USM. Tampubolon (Anggota)
Prof. Dr. Payaman Simanjuntak (Anggota)
Dr. Jansen Sinamo (Anggota)
Ir. Mangatur Pardede (Anggota)
DR. Lintong Siahaan, SH,MH (Anggota)
7. PENGURUS HARIAN
Ir. S. M. Tampubolon (Ketua Umum)
Ir. Pieter Simanjuntak (Sekertaris Jenderal)
Brigjen (Purn) Bistok M. Hutapea (Wakil Sekjen)
Drs. Bonaparte Siahaan (Bendahara)
8. TIM LOBBY
Letjen (Purn) Sintong Panjaitan
Washington Lumbangaol
Ir. Bona Simanjuntak
Dr. Naek Lumbantobing
Ir. Humuntar Lumbangaol
Drs. Adian Silalahi
Dr. Ir. Hardy Benry Simbolon
P. Hasudungan Sirait
Kom. jenderal (Purn) Togar Sianipar
Monang Sianipar
Hutahaean
Pinondang Simanjuntak
9. LANDASAN PEMIKIRAN PEMBENTUKAN FPBP
Dari pengalaman menunjukkan bagaimanapun untuk mempercepat kemajuan daerah, diperlukan kemampuan untuk meyakinkan Pemerintah/Pejabat di Pusat agar dapat memahami masalah - masalah di daerah,untuk pada saatnya memberikan perhatian dan dukungan atas maksud dan tujuan progran dari daerah untuk pada gilirannya dapat diwujudkan dalam bentuk program dan penyediaan anggaran .
Sejumlah tokoh-tokoh Pemerhati Bona Pasogit yang sudah memiliki banyak pengalaman seperti mantan Menteri,mantan Anggota DPR RI, mantan Direktur Bank dan mantan pejabat tinggi lainnya di berbagai Departemen maupun di BUMN serta para pengusaha yang merasa terpanggil untuk memberikan sumbangsih pemikiran dan berbagai cara lainnya dan tanpa pamrih pada sisa pengabdiannya ketika masih mampu dan diperlukan untuk membantu mempercepat pembangunan di Daerah Bona Pasogit, bergabung dan sepakat untuk mendirikan FPBP dan berperan bilamana diperlukan dalam upaya menjembatani kepentingan Daerah di Pusat.
Selain daripada itu tokoh-tokoh dari Anggota FPBP secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan masing-masing berusaha mendorong investasi ke Bona Pasogit dan Sumatera Utara pada umumnya.
CATATAN KINERJA FPBP SAMPAI SEKARANG :
a. FPBP bekerjasama dengan PEMDA Kabupaten Tobasa telah mengadakan model usaha tani konservasi skala mikro(1000 M2) sekaligus memperkenalkan penggunaan kompos di beberapa Kecamatan di Kabupaten Tobasa yang sudah menunjukkan hasilnya, tinggal memerlukan sosialisasi untuk memasyarakatkan nya (Targetnya meningkatkan pendapatan petani hingga 12 juta Rupiah/tahun pada areal seluas 1000 m2).
b. Tanggal 20 Nopember 2009 mengadakan Seminar dengan menghadirkan sekitar 65 orang tokoh-tokoh Bona Pasogit di Jakarta diantaranya, DR. Cosmas Batubara, Letjend(Purn) Sintong Panjaitan, Pande Raja Silalahi, Mayjend (Purn) Haposan Silalahi, Komjen(Purn) Togar Sianipar untuk membicarakan berbagai masalah dan harapan mengenai Bona Pasogit dan menghasilkan satu rangkuman risalah yang komprehensip untuk membangun Bona Pasogit.
c. Tanggal 20 Februari 2010 FPBP menyelenggarakan Seminar sehari guna mendengarkan pesan dan kesan Bupati Toba Samosir 2005-2010, Drs. Monang Sitorus di Jakarta.
d. Tanggal 9 Maret 2010 di Balige Pengurus FPBP menanda tangani MOU dengan Bupati TOBASA,dimana FPBP dipercaya Pemda Kab.TOBASA menjembatani pengurusan keperluan Kabupaten TOBASA di Pusat.
e. Tanggal 27 Maret 2010, bertempat di Kantor Gubernur Sumatera Utara FPBP dipimpin oleh Bapak DR. Drs. Cosmas Batubara mendiskusikan beberapa hal diantaranya FPBP untuk pertama kalinya mengusulkan agar setelah kerjasama dengan Jepang menengenai Proyek Inalum berakhir pada Tahun 2013, agar saham Inalum hendaknya sebahagian besar dimiliki oleh Pemerintah Daerah (Utamanya sekitar Kawasan Danau Toba) dan rakyat Sumatera Utara.
f. Tanggal 30 April 2010, Jam 09.00-17.00 WIB, FPBP menyelenggarakan Lokakarya mengenai Percepatan Pembangunan Kawasan Danau Toba, di Grand Central Jln Bulungan Raya 22, Jakarta Selatan. Hadir sekitar 70 orang tokoh-tokoh Bona Pasogit mengambil peranan pada kesempatan ini.
g. Tanggal 24 Juni 2010, Jam 11.00-15.00, bertempat di Tanah Abang II No.41, FPBP mengadakan pertemuan dengan DR.Edward Simanjuntak Kepala Badan Pelaksana Badan Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Kawasan Danau Toba mengenai upaya Pelestarian Danau Toba.
h. Tanggal 6 Juli 2010 FPBP bertemu dengan Kepala Badan Otorita Asahan Ir. Effendi Sirait dan mempertimbangkan untuk menyetujui program pengadaan sarana air bersih untuk Kecamatan Tampahan Kab.Tobasa pada TA 2011 – 2012.
i. Tanggal 9 Mei 2011 jam 09.00 – 12.00 bertempat di Kantor FPBP, Jln Tanah Abang II No. 41, FPBP mengadakan pertemuan dengan Direktur Pemasaran Lion Air, Bapak Edward Sirait membaha optimalisasi pemanfaatan Lapangan terbang Silangit, utamanya menjajagi kemungkinan penerbangan langsung dari Jakarta ke Silangit.
Jakarta, 23 Mei 2011
Pengurus FPBP
DISKUSI
1.Mengenai Danau Toba
Makna 1.Merupakan kebanggaan,memberikan inspirasi,kekuatan spiritual,dan semamgat juang dan menimbulkan keinginan untuk bermukim kembali di Bona Pasogit atau melihat Bona Pasogit sebelum akhir hayatnya bagi orang orang Batak utamanya mereka yang berada di perantauan
2.Memiliki arti ekonomi diantaranya untuk pariwisata,sumber air bersih,dan enersi sumber daya air serta berbagai potensi ekonomi lainnya.
Masalah mengenai Danau Toba
Pencemaran,Sedimentasi dan Eceng Gondok
Pencemaran
1.Paling tidak dalam jangka panjang 82 % dari masyarakat sekitar Danau,yang mempergunakan air Danau sebagai sumber air minum akan mengalami gangguan kesehatan.2.Mengakibatkan air Danau Toba menjadi keruh,berkurangnya penyerapan matahari menuju dasar periran mengurangi photo synthesa plankton dan tanaman air lainnya dan dapat mengakibatkan Virus Herpes Koi
Bagian tertentu dari sisa pakan mengakibatkan gatal gatal bagi kulit kalau bersentuhan,sehingga terjadi kecenderungan orang malas bahkan tidak mau berenang lagi di Danau Toba(keadaan seperti ini lebih mencolok sejak 1998 berdasarkan curhat dari orang2 yang mengemukakan pengalaman mereka secara langsung ketika mereka kebetulan mulai meninggalkan Bona Pasogit sejak 1998).Juga berdasarkan tulisan pengalaman turis Hongkong di mediai yang meminta agar turis jangan berenang di Danau Toba karena dapat mengakibatkan gatal2.
Sedimentasi
Kalau 1 unit keramba jaring apung berisi ikan 75-150 kg dengan FCR(Food Conversion Rate 1 berbanding 2),berarti residu pakan ikan sekitar 100 kg(baik dari sisa pakan yang tidak termakan maupun dari kotoran ikan itu sendiri).Dengan 1.500 - 2.000 keramba berarti akan terjadi sedimentasi sekitar 175 ton setiap hari atau 63.875 ton setiap tahun
Berkurangnya kadar O2(konsentrasi oksigen terlarut) air danau disatu sisi dan meningkatnya kadar NH3,NO2 dan H2S dan fosfor disisi lain melalui proses dekomposisi yang sangat berbahaya bagi kehidupan ikan2 itu sendiri
bilamana terjadi perubahan temperatur yang mendadak misalnya karena hujan akan terjadi up welling dan ikan2 akan mati.Mengingat bahwa Sungai Asahan merupakan satu2 nya tempat pengeluaaran air dan tidak banyak membawa serta tanah,maka dapat dipastikan 99 prosen sedimen akan sangat mempengaruhi kedalaman danau
Saran
Perlu membuat Peraturan Perundangan Untuk Menjamin Pelstarian Danau Toba
Eceng gondok
Eceng gondok(Eichornia Crassipes) merupakan tanaman air pada kedalaman 0,4-0,8 M dari permukaan air,hanya berakar dan berdaun tidak ada batang berkembang biak sangat cepat,dengan penebaran 2 kg/1 Meter.Tingkat kesuburan perairan mengakibatkan percepatan pertumbuhan eceng gondok.Tingkat kesuburan itu diantaranya akibat melimpahnya pakan yang terbawa arus juga akibat kotoran ikan sendiri.Dari data di berbagai danau perkembang biakan eceng gondok sangat spektakular,misalnya hasil penelitian di Danau Tondano,Sulawesi Utara menemukan bahwa pertumbuhan eceng gondok mencapai 150-271 %/minggu sekitar keramba karena banyaknya nutrien,dan 89-157 %/minggu pada daerah peternakan/pertanian.Data lain mengatakan pertumbuhan 3,69 % dari berat basah setiap hari.Tentang pemberantas eceng gondok,pengalaman di Waduk Panglima Besar Sudirman di Banjanegara,Jateng pada PLTA Mrica 0,5 ha eceng gondok memerlukan tenaga pembersih 24 orang per hari.Enceng gondok yang tumbuh dengan cepat disana akibat sedimentasi.Cara lain untuk memusnahkan eceng gondok adalah dengan menggunakan predator utamanya dengan jenis ikan koan grass carp(Ctenopharyngodon idella) yang sangat sukses di Danau Kerinci dimana dalam 3 tahun(1994-1997) mampu membersihkan 95 %,kawasan 4.200 Ha hanya dengan 48.000 ekor grass carp.Pada saat ini eceng gondok di Danau Toma sudah menutupi permukaan Danau sekitar 380 HA
Untuk tidak memperparah kerusakan danau perlu segera menghentikan industri budidaya ikan di Danau Toba.Motto Danau Toba buknlah tempat untuk memasok bahan baku industri di daalam atau di luar kawasan
Untuk memperlambat kerusakan Danau Toba FPBP akan melancarkan pendekatan phisiologis kepada masyarakat sekitar,dengan mencetak tulisan,berisi semboyan2 untuk melestarikan Danau Toba dengan stiker pamflet termasuk melalui koran2 dan media cetak dan televisi.
Kita juga akan mencarikan sponsor untuk mengadakan studi atas kondisi terkini mengenai tingkat kejernihan air dan kualitas air pada umumnya(termasuk BOD,Biological Oxygen Demand),kedalaman danau,pemetaan batimetri,luas permukaan danau dan lain sebagainya yang juga sangat berguna di kemudian hari dalam memantau kondisi lingkungan Danau Toba
Kita dukung langkah yang berupaya melestarikan Danau Toba seperti Clean up Danau Toba oleh ratusan masyarakat Samosir,DPRD Sumut mengatakan akan meningkatkan langkah2 langkah penyelamatan Danau Toba,pembersihan eceng gondok di pelabuhan Balige dan masih banyak lagi yang dikerjakan Pemerintah maupun LSM yang kita catat sangat banyak di Bona Pasogit,di Medan maupun di Jakarta
perlu segera membuat Peraturan Perundangan Untuk Pelelestarian Danau Toba dengan Undang Mengenai Otorita Danau Toba
Bandara Silangit
Kita mengetahui Bandara Silangit saat ini panjangnya 2.250 M,ketebalan landasan 10 CM,lebar runway 30 M,dan apron untuk penumpang untuk 80 orang.Pada saat ini penerbangan yang ada hanya Medan-Silangit dengan waktu 30 menit rata oleh Suzi Air tiap hari dengan Cesna dengan kapasitas 12 orang rata2 penuh dengan tiket harga RP.380.000;Lion Air sejak 15/10/2010,tiket harga RP.360.000,dengan pesawat ATR,kapasitas 72 orang(terisi hanya 20 %),dan sudah tutup sejak Desember 2010;Merpati dengan pesawat MA60,dengan kapasitas 60 orang(terisi hanya 15 %).tiket harga Rp.350.000,sudah tutup 3 minggu lalu.Selain itu ada penerbangan Nias-Silangit sekali seminggu dengan pesawat Cesna kapasitas 20 orang dan selalu penuh pulang pergi dengan harga tiket harga Rp.150.000 (subsidi).Untuk penerbangan langsung Jakarta Silangit diperlukan penebalan landasan menjadi 20 CM,untuk pesawat type boeing 753-500,fulload.Kedepan lebar runway perlu ditambah menjadi 45 M,dan panjang landasan 2.400 M untuk lebih menambah keamanan landing maupun take of.Untuk terminal penumpang diperlukan tambahan menjadi sekitar 150 orang dan segera dimulai.Forum Peduli Bona Pasogit telah mencatat berbagai hal yang memerlukan peningkatan dan akan dibicarakan dengan pemerintah pusat oleh tim lobby dengan Kementerian Perhubungan dan depot pengisian bahan bakar aftur dan lain lain dengan Pertamina di Jakarta
Olahraga Paralayang dan paramotor untuk kawasan Danau Toba
Atas pembicaraan kami dengan Organisasi paralayang Pusat di Jakarta beberapa tempat sekitar Danau Toba memiliki potensi untuk pengembangan paralayang seperti Tomok dan Harian di Kab.Samosir,Tongging/Sipisopiso di Kab.Karo,Hutaginjang(1.550 M dpl) di Silangit,Tapanuli Utara,dan Dolok Tolong di Kab,Tobasa.Untuk Kab.Samosir sedang diusulkan untuk dapat dijadikan even tahunan Nasional maupun Internasional seperti yang pernah mereka adakan tahun 2009 dalam Lake Toba Paralayang International Open 2009 dengan 154 peserta atlit nasional dan 34 atlit dari 8 Negara Asing.Di Tongging sekarang telah menyediakan perlengkapan olahraga paralayang untuk disewakan kepada tourist yang berminat sekaligus menyediakan instruktur
Panas Bumi
Sarulla,informasi terakhir(dirut PLN Dahlan Iskak 01/06/2011) akan diambil alih PLN,karena tidakadanya kelelasan dari MEDCO.Untuk membangun 50 MW dibutuhkan dana 1 Triliun.Semula MEDCO menyediakan dan 1,3-1,4 MUS$ dengan AS dan Jepang,dimana MEDCO 37,2 %.
Mengenai Pusuk Buhit di Samosir 91.800M dpl),potensi 225 MW(geothermal) merencanakan pelelangan awal 2012.
Andaliman
Dari pembicaraan kami dengan ahli makanan/kuliner internasional ternyata andaliman merupakan satu jenis spaicy atau bumbu makanan yang sangat khas diantara bumbu makanan dunia yang terkenal seperti wasapi dari Jepang dan jintan dari korea serta arak dari cina.Diusulkan untuk diteliti lokasi lokasi yang cocok sebagai tempat tumbuh andaliman yang baik.Kalau dapat kita produksi besar besaran ini akan dapat memberikan keuntungan yang luar biasa karena pasarannya sangat besar